Rusia Tolak Permintaan Zelensky untuk Tarik Mundur Pasukan di Ukraina

14 Desember 2022 2:17 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang tentara cadangan Rusia yang baru menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) selama pelatihan di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia. Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang tentara cadangan Rusia yang baru menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) selama pelatihan di wilayah Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia. Foto: Alexander Ermochenko/REUTERS
ADVERTISEMENT
Rusia menolak proposal perdamaian dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Zelenskiy ingin berdamai dengan catatan Rusia harus menarik mundur seluruh pasukannya di Ukraina.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Rusia menolaknya. Mereka mengatakan, Ukraina harus menerima kenyataan yang ada.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Ukraina harus menerima kenyataan Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia sudah dinyatakan merdeka berdasarkan hasil referendum.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Foto: SHAMIL ZHUMATOV/POOL/AFP
Peskov menyebut, menarik pasukan dari empat wilayah itu tidak dimungkinkan dan sama saja dengan memicu perang.
“Ini adalah tiga langkah menuju kelanjutan permusuhan,” kata Peskov dikutip dari Reuters, Rabu (14/12).
"Pihak Ukraina perlu mempertimbangkan realitas yang berkembang selama ini," tutur dia.
Ukraina dan sekutu Baratnya menolak hasil referendum itu. Mereka menilai, referendum itu palsu karena dilakukan di bawah todongan senjata.
"Mereka muncul sebagai hasil dari referendum yang terjadi di wilayah ini. Tanpa mempertimbangkan kenyataan baru ini, tidak ada kemajuan yang mungkin terjadi," kata Peskov.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Zelensky mendesak Rusia segera mengambil langkah konkret untuk menghentikan perang. Ia meminta tentara Rusia untuk meninggalkan wilayah Ukraina sebelum Natal.
"Orang yang membawa perang ke atas kita harus mengambilnya," kata Zelensky.